Pihak anti Islam tak henti-hentinya melakukan pelecehan kepada nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam, mulai dari pembuatan film, mencetak buku, hingga melukis karikatur sosok mulia panutan umat Islam tersebut. Ada beberapa penyebab (dasar) kenapa perbuatan yang menghina Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam begitu marak. Di antaranya ialah:
Baca artikel  selengkapnya di TOKOH SYIAH INDONESIA  tafhadol
Pertama: Kebencian orang-orang kafir kepada Islam dan kaum Muslim. Penyebab pertama ini merupakan sunatullah, dimana mereka tidak senang pada umat Islam dan akan berusaha sekuat tenaga membuat umat Islam keluar dari agamanya alias murtad.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. al-Baqarah : 120).
Kedua: Berusaha menghadang pesatnya perkembangan dakwah Islam di seluruh dunia. Sebagaimana diketahui, meski banyak tudingan-tudingan miring terhadap Islam justru perkembangan jumlah penduduk Islam justru semakin bertambah, termasuk di dunia barat.
Menurut Data World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, bahwa jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah sekitar 1,2 milyar (1.226.403.000 jiwa), tahun 2007 sudah mencapai lebih dari 1,5 milyar (1.522.813.123 jiwa).Artinya, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang, setara dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Carl Ellis, peneliti terkemuka masalah keagamaan di AS dan penulis buku “The Changing Face of Islam in America, menyatakan, “Populasi warga Muslim di AS mengalami pertumbuhan 6 persen. 80 persen di antaranya berasal dari penganut kristen yang baru masuk Islam. Sementara 20 persennya lagi berasal dari kaum Muslim imigran”. Dia menambahkan, “Jika Islam terus mempertahankan persentase pertumbuhannya itu, maka hingga 17 tahun lagi, jumlah warga Muslim di kota-kota besar AS akan melebihi jumlah warga Kristen”.
Melalui pembuatan film berjudul “Innocence of Muslims”, ataupun bentuk lain penghinaan terhadap rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam inilah mereka berupaya memberikan gambaran negatif pada Islam, dengan berharap macetnya dakwah Islam.
Namun hal itu hanya akan sia-sia, justru dakwah Islam menjadi pesat meski selalu dipojokkan. Lihat saja contohnya ketika pemerintahan Amerika Serikat dikomandoi G.W. Bush pasca tragedi 9/11 menyematkan gelar teroris pada umat Islam, ternyata 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS at-Tawbah: 32).
Ketiga: Menghambat perjuangan penegakkan ideologi Islam. Pembuatan film ini memiliki tujuan politis yakni berupaya menghambat kembalinya penerapan ideologi Islam. Hal ini diakui sendiri oleh Bacile dengan mengatakan “Ini adalah film politik. Amerika Serikat kehilangan banyak uang dan pasukan dalam perang Irak dan Afganistan, namun kami sedang bertempur melawan ideologi.” (tempointeraktif.com, 12/09).
Seperti diketahui, Bacile merupakan warga AS, negara kampiun ideologi kapitalisme, ia sadar betul dominasi negaranya terancam dengan tanda-tanda tegaknya negara super power khilafah Islamiyah. Padalal, sifat sebuah ideologi yang berkuasa adalah mempertahankan dominasinya. Sedangkan AS menggunakan cara hard power dan juga soft power dalam mempertahankan hegemoninya.
Hard power sebagaimana yang dilakukannya di Iraq, Afghanistan dengan cara melakukan invasi miiter. Sedangkan Soft Power ialah dengan kampanye Islam moderat, kampanye sekulerisme, pluralisme, liberalisme. Termasuk salah satu uslubnya ialah dengan membuatan film “Innocence of Muslims”. Tampak disini Bacile ingin membantu perang ideologi ini. Walaupun pemerintahan AS mengaku tidak terlibat dalam pembuatan film, namun mereka tidak mencegah pemutaran film tersebut.
Keempat: Lemahnya kaum Muslim. Pihak anti Islam seperti tidak ada jeranya atas kelakuan-kelakuannya dalam menghina Islam, hal ini menunjukkan umat Islam dalam kondisi lemah, disepelekan oleh orang-orang kafir tersebut. Maka Islam harus bangkit dengan cara kembali pada ideologi Islam. Yakni melalui penerapkan syariah Islam secara kaffah dalam bingkai negara khilafah. Dengan itu, maka kekuatan umat Islam menjadi luar biasa, baik secara geo-politik, geo-ekonomi, maupun militer, sehingga tidak disepelekan lagi.
Kita layak marah, mereka harus tahu, bahwa apa yang dilakukan mereka tidak akan mampu mempengaruhi kemuliaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Seorang utusan Allah, sebagaimana Musa yang telah diberi wahyu kitab Taurat, sebagaimana Isa binti Maryam yang telah diberi Injil. Dialah Nabi dan Rasul penutup zaman dimana seharusnya risalah Islam yang dibawanya diikuti oleh seluruh umat. Sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah.
Mereka harus tahu, kita begitu mencintainya, melebihi cinta pada diri ini, ataupun keluarga-keluarga kita. Apapun bisa kita perbuat demi Allah dan Rasul-Nya. Namun kemarahan yang bagaimana yang perlu kita lakukan? Itulah yang harus kita pikirkan dengan lebih cerdas.*
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: