“Acara dialog “Perlukah Syiah Ditolak?” sedianya diadakan di Aula IAIN Sunan Ampel Surabaya, namun karena mendapat banyak tantangan akhirnya acara di pindah ke Aula Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Emha Ainun Najib yang menjadi salah satu pembicara sempat menantang para penentang Syiah untuk menyebutkan ayat yang memerangi sesama manusia, namun setelah menunggu 15 menit tidak ada yang menjawab Emha lalu berkata, “Terbukti, Allah tidak pernah memerintahkan memerangi yang lain apapun alasannya.â

Baca artikel  selengkapnya di TOKOH SYIAH INDONESIA  tafhadol

€demikian ditulis oleh para penganut syi’ah di http://satuislam.wordpress.com/2012/10/22/dialog-perlukah-syiah-ditolak-di-iain-sunan-ampel-membludak/ yang merasa berhasil dalam mengecoh kaum muslimin,  sejak kapan kebenaran dalam islam diukur oleh penyair bukan oleh ulama? benar nabi muhammad shallallahualaihi wa sallam bahwa para ulama adalah pewaris nabi. bukan penyair
seribu dialog seribu seminar tidak akan merubah kenyataan. tidak akan merubah yang haq menjadi batil. atau yang batil menjadi al haq. siapa yang memisahkan antara nabi dan khulafaurrasyidin maka dia sesat. suka atau tidak. dan siapa yang memisahkan antara abu bakar. umar. usman dan ali maka dia sesat, siapa yang memisahkan nabi dan isteri isterinya maka dia sesat. siapa yang menerima syiah berarti tertipu.
 “Yaa..Allah Engkau jadikan para musuh Rasul dan Ahlulbait adalah orang-orang yang tidak kenal sopan santun dan tata krama” demikian ditulis oleh penganut syi’ah dalam menghukumi ahlussunnah.
mungkin para pengunjung bisa merujuk pada makalah kami di
anda bisa menilai sendiri kalau seperti ini disebut sopan yang tidak sopan bagaimana.?!
di akhir artikel mereka menulis lagi
“seorang tokoh al-Bayyinat memegang mic dengan emosi yang tinggi seakan kalap dan berbicara tentang sesuatu yang basi dan di ulang-ulnag tentang fitnah dan adu domba antar mazhab. Audiens yang sebagian besar adalah kalangan Mahasiswa dan kelompok terpelajar lainnya tertawa terpingkal-pingkal menahan geli karena yang berbicara mempertontonkan kebodohan dan kepicikannya dengan suara gemetar karena emosi.Audiens pun tak ada yang menghiraukan pembicara itu dan dilanjutkan dengan Sholawatan yang dilantunkan oleh Cak Nun dan di ikuti oleh para hadirin.”
bandingkan dengan apa yang dikabarkan di Tempo agar anda mengetahui kedustaan-kedustaan dari penganut agama taqiyah ini:
TEMPO.CO, Surabaya - Dialog publik bertajuk “Haruskah Syiah Ditolak?” yang digelar senat mahasiswa dan rayon Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya, Senin siang, 22 Oktober 2012, terpaksa dibubarkan.
Dialog tersebut bubar lantaran sekelompok orang yang menamakan diri anti-Syiah meminta pembicara dialog keluar. “Sekelompok massa yang tidak jelas dari mana asalnya memenuhi ruangan diskusi yang digelar di Fakultas Usuluddin,” kata ketua panitia dialog, Mudatzir, Senin, 22 Oktober 2012.
Di dalam ruang diskusi, sudah hadir beberapa narasumber, antara lain budayawan Emha Ainun Nadjib; pengarang buku Atlas Wali Songo yang juga Wakil Ketua Lembaga Kajian Sosial dan Budaya NU Agus Sunyoto; Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia Umar Shihab; serta beberapa dosen perbandingan agama Fakultas Usuluddin.
Sebelum dimulai, seorang dosen yang mengaku dari rektorat meminta spanduk acara diturunkan. Permintaan itu dituruti. Kemudian Emha Ainun Nadjib mendapat giliran pertama memberikan materi, lantas Agus Sunyoto, dan beberapa dosen IAIN.
Ketika Emha sedang berceramah, tiba-tiba dosen tadi meminta Umar Shihab keluar dari forum. “Umar Shihab dilarang ceramah. Kalau dia ceramah maka informasi dari intelijen akan bocor dan terjadi kericuhan,” ujar Mudatzir.
Kericuhan terjadi ketika Habib Achmad Zein Alkaf, Ketua Bidang Organisasi Albayyinat Indonesia, melakukan interupsi. Saat itulah, beberapa peserta diskusi berteriak-teriak mendukung Habib Zein.
Melihat suasana yang tidak kondusif, moderator acara langsung berdiri dan meminta forum diakhiri saja dengan doa. Emha lantas berdiri dan meminta semuanya untuk bersalawat. Usai salawat, dialog bubar dengan sendirinya.

Demikianlah perangai syi’ah dimana saja mereka selalu membuat kerusakan dan kedustaan. Allahumma sholli ala muhammad wa ala alihi wa sohbihi ajmain.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: